Jumat, 25 Januari 2013

tulisan 9 pengantar lingkungan (sejarah semen padang FC)


Semen Padang FC
Semen Padang Football Club (dahulu Persatuan Sepak Bola Semen Padang) adalah sebuah klub sepak bola yang dimiliki oleh PT Semen Padang yang merupakan perusahaan semen tertua di Indonesia. Klub sepak bola ini, bermarkas di Indarung, Padang, Sumatera Barat, dan memainkan pertandingan kandangnya di Stadion Agus Salim.[1]
Sejarah
Masa-masa awal
Semen Padang FC berdiri pada tanggal 30 November 1980.  Mengawali debut pada kancah sepak bola Indonesiadengan mengikuti Divisi 1 Galatama tahun 1980. Pada tahun 1982, SPFC berhasil menjuarai Divisi 1 Galatama dan sekaligus promosi ke Divisi Utama Galatama.
Di musim 1994/1995, PSSI melakukan penggabungan dua liga yang ada saat itu, yaitu Perserikatan dan Galatama. Penggabungan tersebut membentuk sebuah sistem liga baru di Indonesia bernama Liga Indonesia, Dan SPFC memenuhi syarat untuk menjadi salah satu dari 34 klub kontestan kasta tertinggi Divisi Utama Liga Indonesia (atau lebih populer disebut Divisi Utama Ligina saja).
Sejak awal 2000, SP mulai bangkit, tetapi gagal. Melaju ke semifinal LI 2002 dengan status juara Wilayah Barat, lalu dihentikan Petrokimia Putra, Kabau Sirah kembali terpuruk. Tercatat, dari 2004 sampai 2007, SP tak pernh bisa menembus 10 besar.
Pada akhir LI 2007, SP finis ke-16 di LI Wilayah Barat, dan terdegradasi.
Divisi Utama
Pada tahun 2008, PSSI membentuk sebuah liga baru yang lebih profesional dan kastanya diatas Divisi Utama Ligina, yaitu bernama Liga Super Indonesia (atau dikenal juga sebagai ISL). Semua klub yang ingin berkompetisi di ISL harus berasal dari Divisi Utama Ligina, dan itupun juga melalui tahap verifikasi ulang.
Semen Padang tidak lolos syarat verifikasi untuk berlaga di ISL, karena hanya berhasil menududuki peringkat 16 di musim terakhir Divisi Utama Liga Indonesia. Karena itulah Pasukan Urang Awak harus tetap berlaga di DU, yang saat itu telah menjadi kompetisi kasta kedua.
Semen Padang bertahan dua musimm di Divisi Utama. Pada musim 2009-10, dibawah pimpinan pelatih asal Moldova, Arcan Iurie, Kabau Sirah berhasil promosi ke ISL buat kali pertama,[4] dan tak pernah lagi terdegradasi sesudah itu.
ISL dan IPL: Dua musim di dua kompetisi berbeda
Dibawah asuhan mantan legenda mereka, Nil Maizar — kini pelatih tim nasional sepak bola Indonesia –, SP menduduki peringkat empat ISL 2010-11, setelah sempat beberapa pekan menduduki posisi kedua.
Musim pertama di Liga Prima Indonesia, Semen Padang langsung menyabet gelar juara liga usai menaklukkan Persiba Bantul 1–0 di Bantul, saat kompetisi menyisakan beberapa pekan lagi, dibawah pimpinan Suhatman Imam (yang menggantikan Nil Maizar yang ditunjuk menjadi pelatih Indonesia) Kabau Merah mengincar double winners, tetapi langkah mereka dijegal Persibo Bojonegoro di final Piala Indonesia. SP kalah 0-1 dan harus berpuas hati dengan satu gelar di satu musim.
Pada 10 Oktober 2012, manajemen Semen Padang memastikan diri kembali ke Liga Super Indonesia musim berikutnya, bersama Persijap Jepara.[8] Namun pada akhir November, CEO Erizal Anwar memutuskan bahwa Semen Padang tetap di Liga Prima,
Pada 19 Oktober 2012, manajemen resmi menunjuk Jafri Sastra sebagai pelatih kepala, menggantikan Suhatman yang kembali ke posisi direktur teknik.
Stadion
Semen Padang FC saat ini memiliki Stadion Agus Salim dengan kapasitas 20.000 kursi. Stadion yang dibangun pada tahun 1985 ini, juga merupakan kandang bagi klub PSP Padang dan Minangkabau FC. Pada tahun 2013 nanti, manajemen Semen Padang FC berencana akan membangun Stadion Azwar Anas, home base baru yang berkapasitas 30.000 - 40.000 kursi.
Pendukung
The Kmer's (Kerbau Merah Suporter) merupakan sebutan bagi pendukung Semen Padang FC. Nama ini diresmikan pada tanggal 14 November 2001, oleh pendukung klub tersebut.
Selain itu ada satu lagi kelompok suporter yang disebut Spartacks (Suporter Padang dan Anak Rantau Cinta Kabau Sirah) yang berdiri pada tanggal 18 Mei 2010. Kedua suporter ini saling mendukung penuh kepada tim kesayangannya, meskipun bentrokan juga terjadi pada Mei 2011.
Prestasi
Dalam sejarah keikutsertaannya dalam berbagai kompetisi, prestasi terbaik Semen Padang FC diraih pada tahun 1992 saat tampil sebagai juara Piala Galatama, dan pada tahun 2011/2012 saat menjuarai Liga Primer Indonesia. Di tingkat internasional, Semen Padang FC pernah mencapai babak perempat final Piala Winners Asia (1993-1994) sebelum akhirnya dihentikan oleh klub asal Jepang, Yokohama Marinos.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar